Selasa, 21 Februari 2012

Quotes: Life Traveler by Windy Ariestanty

http://chacilchacil.tumblr.com/


ini sedikit quote dari buku Life Traveler yang ditulis sama Mbak Windy Ariestanty. Gue udah agak lama baca bukunya dan belum sempet bikin reviewnya dan ngumpulin lebih banyak quote. Rencananya gue mau baca ulang buku ini karena memang gue suka banget! Well, just wait for the review and more quotes guys :D

Review: Joker by Vabyo

I'm a book eater. Hehe. Setelah kemarin melahap Manusia Setengah Salmon, sekarang gue baru aja menuntaskan membaca Joker yang ditulis oleh Valiant Budi atau Vabyo. Gue sempet ngetweet pas gue selesai baca buku Raditya Dika Manusia Setengah Salmon dan mau beralih ke buku selanjutnya, Joker, dan mention @vabyo. Tanggapan Vabyo bikin gue malah makin penasaran ada apa memangnya? Ini nih tanggapan Vabyo lewat Twitter:



Kalau dibilangin kaya gini, gue malah jadi makin penasaran kan? Yaudah, gue langsung deh membaca Joker. Dibutuhkan waktu sekitar 3 hari buat menyelesaikannya, karena gue agak perfeksionis soal jam tidur gue. Haha..jadi yang bikin lama adalah karena gue menjaga jam tidur gue, bukan karena novel Joker ini gak seru. Dari awal gue baca memang banyak misteri dari novel Joker yang pengen segera gue singkap *ceileh* alurnya yang maju kemudian mundur bikin penasaran dan kepo pengen tahu ada apaan sih memangnya? siapa pria yang diceritakan di awal cerita? 

sumber: gubukbuku.com


Novel Joker ini memang bukan novel baru dari Vabyo. Novel Joker pertama kali terbit di tahun 2007 dan diterbitkan ulang sekarang (awal Januari 2012). Gue pribadi lebih suka cover barunya, benar-benar menggambarkan isi novelnya dan terkesan lebih kelam.

Gue gak mau jadi spoiler dengan membocorkan ceritanya, yang jelas gue kagum banget sama cara nulis Vabyo yang gak biasa di novel Joker ini. Sebelumnya gue memang sudah menikmati tulisan Vabyo di The Journeys dan Kedai 1001 Mimpi (yang bikin gue ngakak sampai nangis ;p), tapi memang deh novel Joker ini sensasinya berbeda. Selain karena memang ini novel fiksi (The Journeys dan Kedai 1001 Mimpi non-fiksi) pertama dari Vabyo yang gue baca, novel Joker memang memiliki sesuatu yang berbeda. Dari cara penuturan ceritanya yang cenderung gak runut dan unik. Dari karakter tokoh-tokoh dalam ceritanya yang binal #eh. Hehehe. Dan tak lupa puisi-puisi yang terselip di ceritanya.

Setelah selesai baca Joker, tanggapan gue adalah:


Gue gak nyangka endingnya bakalan seperti itu dan berusaha mencerna kembali isi novel Joker, karena gue gak siap sama kejutannya. Gue gak nyangka kejutannya bakalan kaya gitu. Vabyo benar-benar berhasil membuat gue langsung mandi karena stress kepikiran novel Joker ini. Hahaha.

Well, buat yang pengen baca novel yang gak biasa, coba baca Joker deh. It's out of the box! ;)

ada kecup dan tanda tangan Vabyo karena gue pre-order :p

Review: Manusia Setengah Salmon

Aha! Akhirnya gue selesai juga baca buku terbarunya Raditya Dika: Manusia Setengah Salmon. Gue memang ngikutin bukunya Raditya Dika mulai dari bukunya yang pertama, Kambing Jantan. Jadi ya gue lumayan taulah perkembangan tulisannya Radit *sok kenal *sotoy. hehe.


sumber: radityadika.com


Setelah gue baca Manusia Setengah Salmon secara seksama *ceilah* ternyata Raditya Dika nulisnya tambah bagus yah. Udah bukan lagi menemukan hal lucu di setiap kejadian, tapi juga memberikan meaning buat semua kejadian yang dia alami. Tulisannya Raditya Dika di Manusia Setengah Salmon tambah dewasa dan gue ngerasain banget perbedaannya sama buku sebelumnya. Beberapa chapter juga dihasilkan dengan kreativitas yang tinggi, kaya bagian emotikon, interview with the hantus, jomblonology, dan beberapa rangkuman tweetsnya Radit. Gue pernah sih kepikiran kalau emotikon-emotikon lucu itu bisa dijadiin percakapan, tapi gue mikirnya "ah, ntar garing lagi". Haha, Radit bisa aja lho ngolah emotikonnya jadi lumayan lucu. Gue gak ketawa sama sekali sih, cuma gue salut aja :p


cerita yang paling lucu menurut gue adalah bakar saja keteknya. cerita itu sukses bikin gue ngakak-ngakak tengah malem. Terus gue juga suka cara Radit mendeskripsikan sesuatu, pas baca jadi kebayang dan jadinya lucu banget. 


Tapi ternyata menurut temen-temen adek gue yang masih SMA sih Manusia Setengah Salmon kurang lucu. Menurut gue mungkin mereka gak terbiasa sama tulisan Radit yang sekarang, yang lebih dewasa. 


O,iya desain buku dan pembatas bukunya gue suka banget. Lucu dan berkonsep ;)


Ajie, pacar gue, ikutan baca buku Manusia Setengah Salmon sampai ngikik2 :p

Review: Infinitely Yours

Wah, rasanya lama banget gak ngeblog di Blogspot. Sekarang gue lebih getol di tumblr. Silahkan cek juga tumblr gue, di sini dan posterous gue di sini *walaupun belum jelas isinya apaan, rencananya sih artikel-artikel dari gue :">


Sebenernya gue lagi hectic banget karena ada seabreg tugas UAS dan sidang sudah di depan mata. Siap gak siap harus dihadapi. Kelulusan juga sudah di depan mata. Amiin *doakan gue lulus yaa ;)


Tapi di tengah keribetan mempersiapkan tugas UAS dan sidang, gue menyempatkan diri ngeblog dulu. Mumet ya kan kalau lihat tugas-tugas mulu. Padahal tugas gue sering dikategorikan asyik oleh temen-temen gue. Tugas-tugas gue tuh semacam bikin desain majalah, bikin program radio, dan bikin liputan TV, kurang asyik apa coba? Cuma ya namanya manusia ya, kok susah bersyukur sih, udah dikasih tugas asyik juga. Dikasih tugas ya tetep aja cemberut, muka ditekuk. Belum lagi deadline nya deket banget dan cuma dikasih waktu dua minggu untuk mengerjakan semuanya. Puyeng gara-gara pindah-pindah media aja sih. Kalau waktunya cukup banget :) *gak boleh ingkar dan ngomong waktunya gak cukup dong ya? :p


Karena buktinya, gue sempet baca novel. Hahaha. Makanya bohong banget kalau bilang waktunya gak cukup, cuma memang mesti diem seharian di depan laptop. Konsentrasi dan menyiapkan mood :">


Gue baca novel Infinitely Yours by Orizuka buat selingan dan ngilangin mumet. Pertama beli di toko buku karena covernya sangat menarik. Bohong deh kalau ada yang bilang "don't judge a book by it's cover" because I DO JUDGE ;p


bagus ya? :)
Covernya bagus banget dan sangat menarik, ternyata isinya juga bagus. Orizuka sukses membuat gue terkaget-kaget dengan plot yang sangat mengalir dan gak habis-habis. Kayanya memang plotnya sudah tersusun dengan baik deh. Adegan-adegannya terasa real, gak ngawang-ngawang. Walaupun setting-nya di Korea yang punya serial drama super unyu dan terkadang mirip dongeng :p


Karakter-karakter yang ada di novel ini juga kuat banget. Bikin gue jadi kebayang sama kelakuan tokoh-tokohnya di kepala gue saat membaca, tabiatnya kaya gimana, dll. Novel ini memang ber-setting di Korea, Orizuka juga ternyata seorang penggemar Korea, tapi yang bikin gue salut adalah dia bisa menyelipkan pesan-pesan nasionalisme di sini. Bikin seneng aja, dan gue harap para penggila Korea di luar sana juga bisa menyadari hal ini. Suka Korea boleh dan sah-sah saja, tapi jangan sampai lupa cintai negara sendiri. Negeri kita gak akan maju kalau masyarakatnya terlebih anak mudanya apatis. Justru kitalah yang mesti bikin maju Indonesia ;)


Buat para penggemar Korea, wajib banget beli dan baca buku ini. Soalnya gue aja belajar banyak banget budaya Korea dan kosakata Korea (walaupun lidah ini gak tahu mengucapnya gimana hehehe). Ceritanya juga unyu lho, bikin mesem-mesem gimana gitu :">


Ini novel ketigabelasnya Orizuka, gue baru pertama kali baca novelnya dan gue suka kata-kata yang dia pakai buat menggambarkan suasana hati tokoh-tokohnya dan ceritanya yang real. Salam kenal, Orizuka :">

Review: Travelers' Tale


Benar-benar sesuai dengan judulnya, di buku ini kita diajak untuk ber-travelling melihat dunia. Memang sih ini buku lama, dari sejak gue SMA udah ada buku ini. Cuma baru sempet beli dan baca akhir-akhir ini aja. Di buku ini gue diajak menyelami persahabatan 4 orang yang sebenarnya memendam rasa untuk satu sama lain, Farah, Ucup, Retno, dan Francis. Perjalanan mereka dimulai ketika salah seorang dari mereka, Francis, mengirimkan e-mail undangan pernikahannya dengan seorang gadis spanyol di Barcelona. Farah yang memendam rasa untuk Francis pun bergegas menuju Barcelona. Ucup yang memendam rasa untuk Farah pun rela pergi menyusul Farah ke Barcelona. Sedangkan, Retno yang ditaksir Francis dan sebenarnya punya rasa yang sama namun terhalang oleh satu perbedaan, memutuskan untuk pergi ke Barcelona. 

cover barunya :)

bagusan mana sama cover lamanya?

Perjalanan mereka dari berbagai tempat di penjuru dunia menuju Barcelona. Berbagai petualangan dan perjalanan yang harus mereka hadapi menjadi cerita yang menarik untuk diikuti. Ceritanya benar-benar gak ketebak dan mengalir banget. Personally, gue lebih suka sama karakter ucup di sini. Orangnya kocak dan gak kaku, bikin hidup suasana. Hehe. Buku ini juga menginspirasi gue yang sedang dalam tahap pengerjaan outline tugas karya akhir yang juga bertema wisata. Wajib di baca deh untuk yang suka ber-travelling ria apalagi yang suka backpacking, karena banyak banget tempat-tempat yang gak pernah gue denger namanya muncul di buku ini. Happy Reading! :)

PS: ini ada beberapa gambar kota Barcelona hasil googling, jadi pengen ngikut ke sana ya ;)



Quotes: Filosofi Kopi by Dewi Lestari


Tidak pernah ada kata terlambat bukan? Aku baru aja selesai baca kumpulan cerita dan prosa-nya Dee Lestari “Filosofi Kopi”. Jadul banget yah? Hehe. Buku ini memang udah ada sejak aku SMA, cuma dulu masih ragu-ragu buat melahap bacaan di rak ‘sastra’. Terus gara-gara seorang dosen yang tega memberiku nilai jelek, aku jadi tertantang buat baca karya-karya yang dipajang di rak ‘sastra’. Mulai dari tetralogi Pulau Buru Pramoedya Ananta Toer dan sekarang juga baca “Filosofi Kopi”. 

Cerita-cerita dan prosa dalam buku “Filosofi Kopi” dalem-dalem banget. Dee berhasil nih bikin aku jadi merinding disko pas bacanya, alur ceritanya mengalir dan membuat aku terhanyut terbawa perasaan sang tokoh, walaupun Dee tidak secara ‘resmi’ mengenalkan tokoh dan karakternya dalam cerita. Ada beberapa quote keren dari cerita dan prosa dalam “Filosofi Kopi”, sayang banget kalau gak aku tulis ;)

cover bukunya unik ;)


Sesempurna apa pun kopi yang kamu buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tak mungkin kamu sembunyikan. (Filosofi Kopi-Dee Lestari)

Bila engkau ingin satu, maka jangan ambil dua. Karena satu menggenapkan, tapi dua melenyapkan. (Mencari Herman-Dee Lestari)

Hidup akan mengikis apa saja yang memilih diam, memaksa kita untuk mengikuti arus agungnya yang jujur tetapi penuh rahasia. Kamu, tidak terkecuali. (surat yang tak pernah sampai-Dee Lestari)

Sejarah seperti awan padat berisi tapi ketika disentuh menjadi embun yang rapuh. (surat yang tak pernah sampai-Dee Lestari)

Cinta yang sudah dipilih sebaliknya diikutkan di setiap langkah kaki, merekatkan jemari, dan berjalanlah kalian bergandengan… karena cinta adalah mengalami. (surat yang tak pernah sampai-Dee Lestari)

Kamu pun tersadar, itulah perpisahan paling sepi yang pernah kamu alami. (surat yang tak pernah sampai-Dee Lestari)

Dan setiap senti gurun akan terinspirasi karena kau berani beku dalam neraka, kau berani putih meski sendiri, karena kau… berbeda. (Salju Gurun-Dee Lestari)

Satu garis jangan sampai kau tepis: membuka diri tidak sama dengan menyerahkannya. Di ruang kecil itu, ada teras untuk tamu. Hanya engkau yang berhak ada di dalam inti hatimu sendiri. (Kunci Hati-Dee Lestari)

Tiada yang lebih indah dari cinta dua orang di pagi hari. Dengan muka berkilap, bau keringat, gigi bermentega, dan mulut asam… mereka masih berani tersenyum dan saling menyapa ‘selamat pagi’. (Selagi Kau Lelap- Dee Lestari)

Bertambahnya usia bukan berarti kita paham segalanya. (Jembatan Zaman- Dee Lestari)

Larilah dalam kebebasan kawanan kuda liar. Hanya dengan begitu, kita mampu memperbudak waktu. Melambungkan mutu dalam hidup yang cuma satu. (Kuda Liar- Dee Lestari)

Lilin tanpa sumbu menyala dalam jiwa, menerangi jalan setapakmu ketika dunia terlelap dalam gelap. Berbahagialah, sesungguhnya engkau mampu berulang tahun setiap hari. (Lilin Merah- Dee Lestari)

Pegang tanganku, tapi jangan terlalu erat, karena aku ingin seiring dan bukan digiring. (Spasi- Dee Lestari)

Banyak juga yaa..apa quote buku “Filosofi Kopi” favoritmu? ;)

Review: Remember When by Winna Efendi



Satu buku lagi yang selesai di liburan kali ini sambil nungguin panggilan magang. Novel berjudul Remember When karya Winna Efendi ini bercerita tentang persahabatan antara dua pasang kekasih. Gia dan Adrian, serta Freya dan Moses. Sebelumnya persahabatan dan hubungan mereka semua baik-baik saja, sampai Freya menyimpan rasa ketertarikan dengan Adrian, begitu pun sebaliknya. Lalu, bagaimana dengan Gia dan Moses? Baca saja bukunya. Hehe. Aku gak mau jadi spoiler di sini :p

Yang jelas menurutku, penggambaran konflik dan karakternya cukup dalam. Lewat sudut pandang multi karakter yang dihadirkan Winna Efendi, aku juga jadi bisa merasakan perasaan semua karakter di sini secara detail dan dalam. Belum lagi kehadiran tokoh dari luar mereka yang berkonflik, yaitu Erik, sahabatnya Freya. Jadi aku bisa melihat juga dari sudut pandang luar dari mereka yang berkonflik.

Setelah aku membaca novel ini aku jadi semakin sadar kalau yang namanya perasaan hati manusia dan cinta adalah hal yang rumit, sulit dimengerti tapi memang begitulah kenyataannya. Terkadang kita gak pernah tahu kenapa kita bisa sayang sama seseorang. Terkadang cinta terjadi begitu saja tanpa pernah kita mengerti. Ya itulah cinta, sang misteri hati ;)

kalau mau tahu lebih lanjut tentang Winna Efendi sang penulis, bisa langsung berkunjung ke blognya..

Heaven on Earth


Setelah melewati padatnya semester 6, akhirnya gue bisa merasakan liburan juga. Liburan kali ini, gue berniat untuk magang di radio. Doakan yaa, baru mau nge-apply nih. Hehe. Di liburan kali ini, selain rencana magang dan les, gue mau ngabisin buku-buku yang belom gue baca. Selama ini, tiap bulan gue rutin belanja buku, karena, well, I love books. I don’t know why J cuma karena gak sempet dibaca selama semester 6 yang sangat luar biasa menyita waktu, energi, dan kewarasan (iya, kewarasan sodara2!), gue gak punya cukup waktu buat membaca semua buku.

Well, akhirnya kemaren gue langsung melahap buku pertama, sebuah novel karya anak bangsa, judulnya Heaven on Earth yang ditulis oleh Kaka HY. Sebenernya, buku ini ada di tangan gue secara random saat gue di toko buku di malam hari. Gue saat itu hanya berniat membeli filosofi kopi karya Dee Lestari yang udah kesohor dan kata temen-temen gue bagus banget bukunya. Sayangnya, malam itu stok buku Dee Lestari sudah habis di Depok. Di mesin pencari, abang-abangnya bilang kalau buku jadul ini masih ada 5 stok di ITC Cibinong (dan sampai sekarang gue belom kesana..hahaha..semoga aja masih ada). Akhirnya, gue tetep keliling-keliling liat buku dan majalah, kan gak ada ruginya liat-liat, siapa tahu ada yang bagus. Karena waktu itu pikiran lagi mumet, gue jadi pengen beli buku baru, apa aja deh kalau filosofi kopi stoknya kosong.

Tiba-tiba, ada suara pengumuman kalau toko bukunya mau tutup dari pengeras suara, ya, wajar sih kan udah jam 9 juga (but sometimes I wish there is 24 hours book store. Hehe. Kalau galau, sedih, dan mumet tempat pelarian gue cuma toko buku sih, paling tokcer dan manjur :p). Gue yang ‘kekeuh’ mau punya buku baru malam itu belingsatan bersama si pacar yang menemani. Nyari novel Indonesia, apa aja deh, akhirnya gue nemuin dua novel yang cover dan penampilannya menarik, nah salah satunya novel heaven on earth ini :)

manis kan covernya? :)

Penampilannya manis banget deh, tekstur covernya juga unik mirip sama cover pillow talk nya Christian Simamora. Novelnya lumayan bagus, tapi gue agak kecewa sih karena udah liat sinopsis di sampul belakangnya, ternyata ekspektasi gue gak sampai. Abis gue udah bayangin bukunya ceritanya akan seperti apa, pas dibaca ternyata jauh dari bayangan gue. Konfliknya sih kuat, cuma karena ada dua karakter dengan masing-masing konflik, kok gue merasa bukunya agak flat dengan konflik yang udah kuat yaa? (sotoy nih, maaf, padahal nulis novel aja belom :p). Tokoh utamanya adalah sepasang sahabat dengan masalah keluarganya, Carla dan Lorent. Carla yang kehilangan ayahnya harus menghadapi kenyataan kalau hidupnya berubah ketika harus mengasuh adiknya sendiri, ibunya sibuk membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan materi keluarga. Lorent dengan keluarganya yang broken home. Yang bikin jadi terkesan flat adalah gak ada pendalaman konflik dan gak ada hal dramatis yang bikin pembaca jadi terenyuh. Ceritanya pun jadi gak klimaks.

Tapi gue tetep mengapresiasi buku ini kok. Well done, Kaka HY :)

Hello!

Hello!


Ini adalah blog yang gue bikin untuk menampung tulisan-tulisan gue tentang buku dan review-review buku yang telah gue baca. Sebagian post yang ada memang gue ambil dari blog gue yang utama: amindstraveller.blogspot.com 


gue memutuskan untuk membuat blog khusus untuk tulisan-tulisan mengenai buku biar gak campur aduk sama tulisan gue yang lainnya. Blog gue yang utama bakalan lebih gue pakai untuk postingan-postingan yang lebih private, tentang opini gue dan kehidupan gue sehari-hari. So, enjoy this blog! ;)


Chacil