Kamis, 23 Agustus 2012

Review: Dimsum Terakhir by Clara Ng

Saya selalu terkesan dengan karya Clara Ng. Bagi saya, Mbak Clara menulis dengan hati dan tema novelnya yang selalu membuat saya speechless. Dari satu novel ke novel lainnya, temanya bisa sangat jauh berbeda. Tetapi tetap ada yang ingin Mbak Clara sampaikan dalam novel itu. Dimsum Terakhir adalah novel kedua Mbak Clara yang saya baca (selanjutnya saya ingin membaca the (un)reality show! :)), novel pertama Mbak Clara yang saya baca adalah Tea For Two. Sayangnya saya belum sempat membuat review-nya. Saya memang merasa terlambat membaca karya-karyanya. Tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali bukan? ;)


cover lama dan cover baru Dimsum Terakhir

Saya membaca Dimsum Terakhir ketika novel ini sudah diterbitkan dengan covernya yang baru. Novel ini bercerita tentang empat gadis kembar--Siska, Indah, Rosi, dan Novera--yang kembali bersatu ketika ayahnya jatuh sakit. Keempat gadis kembar ini ternyata memiliki problema hidup masing-masing yang cukup rumit. Siska dengan bisnisnya di Singapura dan tuntutannya sebagai pimpinan bisnis, belum lagi ketika ia mendapatkan tuntutan dari rekan bisnisnya. Indah dengan pekerjaannya sebagai jurnalis dan cintanya kepada seorang pastor. Rosi yang merasa dia bukanlah seorang perempuan dan hubungannya dengan seorang perempuan. Serta, Novera yang terobsesi menjadi biarawati setelah bagian terpenting dalam tubuhnya sebagai perempuan diangkat. Kesemua permasalahan ini juga dibalut dengan isu etnis tionghoa yang kental. Perlakuan-perlakuan tak enak yang mereka dapatkan karena perbedaan mereka dengan yang lainnya di sekolah. Penjarahan yang mereka alami di tahun 1998. Semuanya terangkum dengan apik dalam Dimsum Terakhir. 

"Dalam kegelapan, kita akan selalu percaya pada orang yang menyelamatkan kita. Jangan terlalu percaya pada apa yang kita lihat, Sayang. Percayalah pada apa yang kamu rasakan." 
"The truth is what you choose to believe." 
 "Manusia adalah makhluk yang mempunyai daya tahan dan kekuatan luar biasa. Tapi kesepian adalah virus yang sungguh mematikan."
"Cinta itu segalanya. Selama ada cinta, kita tidak perlu takut pada kematian. Kematian tidak akan dapat menghancurkan cinta. Semua cinta yang ada tetap eksis. Kita hidup selamanya dalam jiwa setiap orang yang pernah kita sentuh dengan cinta."

Rate: 4 of 5

I'm officially fans of Mbak Clara Ng now!! :) 

Review: The Journeys 2

Setelah kemunculan The Journeys 1 yang berkisah tentang petualangan penulis mengunjungi berbagai tempat wisata yang kebanyakan berada di luar negeri, akhirnya The Journeys 2 yang khusus mengisahkan berbagai petualangan di dalam negeri muncul. Saya langsung tertarik beli buku ini karena merasa terhibur dengan kisah-kisah yang dituturkan dalam The Journeys 1. Saya berharap hal yang sama juga untuk buku The Journeys 2 ini, yaitu dapat menghibur hati saya yang sudah fix gak bisa pergi berlibur tahun ini karena baru bekerja. Dan ternyata saya tidak hanya sekadar terhibur, tetapi juga mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang Indonesia di buku ini.

cover The Journeys 2


Saya belajar banyak hal ketika membaca The Journeys 2, saya juga terkejut. Saya kira isinya hanya berupa pengalaman-pengalaman para penulis menjelajahi tempat-tempat wisata di Indonesia. Saya belajar banyak kisah tentang corak batik dari tulisan Ve Handojo. Saya baru tahu kalau setiap garis dan motif batik memiliki makna yang amat dalam. Saya juga merinding ketika membaca kisah yang ditulis Farid Gaban tentang Digul, penjara tak bertepi di pedalaman Papua. Farid Gaban berhasil membuat saya tercengang, saya belum pernah mendengar tentang Digul sebelumnya. Saya sama sekali tidak tahu apa yang pernah terjadi di sana. Farid Gaban memberikan saya pengetahuan yang luar biasa tentang Digul dan cerita masa lalu di sana. Selain dua cerita di atas, ada banyak kisah menarik tentang Pulau Sempu, Lombok, Bali, Salatiga, Maluku, dan Raja Ampat. Pssst, kamu pasti bakalan ketawa-ketawa ngakak deh baca cerita Richard Miles di Salatiga :p

Rate: 3,5 of 5 untuk cerita-cerita travelling-nya yang segar.

Keep reading people! ;)

Minggu, 22 Juli 2012

Quote: Partikel by Dee Lestari


Buku Partikel saya penuh post it untuk menandakan di halaman berapa ada kalimat yang saya sukai dan bisa dijadikan quote. Well, saya akan membagikannya untuk kamu ;)

"Semua pertanyaan selalu berpasangan dengan jawaban. Untuk keduanya bertemu, yang dibutuhkan cuma waktu." - Firas (Partikel by Dee Lestari)

"Kenapa berbeda menjadi begitu menakutkan?" - Zarah (Partikel by Dee Lestari)

"Kesusahan, kegembiraan, ketika keduanya lewat tanpa permisi, maka sensasinya sama. Seperti menelan bakso tanpa mengunyah. Membuat kita mencerna bulatan itu susah payah." - Zarah (Partikel by Dee Lestari)

"Saya percaya rumah itu ditemukan di dalam. Kalau di dalam damai, semua tempat bisa jadi rumah kita." - Ibu Inga (Partikel by Dee Lestari)

"Kalimat itu seperti menembuskan pisau ke dalam luka yang tak pernah sembuh. Luka yang amat kuhafal." - Zarah (Partikel by Dee Lestari)

"Akhirnya kumengerti betapa rumitnya konstruksi batin manusia. Betapa sukarnya manusia menanggalkan bias, menarik batas antara masa lalu dan masa sekarang. Aku kini percaya, manusia dirancang untuk terluka." - Zarah (Partikel by Dee Lestari)

"Tak ada yang lebih menyakitkan dari kepedihan yang tak bisa ditangiskan." - Zarah (Partikel by Dee Lestari)

"Pengkhianatan ada dalam batin setiap manusia, hanya menunggu momen tepat untuk menyeruak, dirayakan, dan diamini sebagai titik lemah dari kemanusiaan." - Zarah (Partikel by Dee Lestari)

"Aku tak sanggup lagi berjudi dengan hidup. Kepingku habis. Daduku beku." - Zarah (Partikel by Dee Lestari)

"Selama manusia masih menjadi penguasa, planet ini akan disedot hingga tetes air terakhir, hingga molekul oksigen habis tak bersisa di udara. Kami adalah virus. Virus akan membunuh hingga inangnya mati dan ia ikut binasa." - Zarah (Partikel by Dee Lestari)

Ada gak quote lain dari Partikel yang jadi favoritmu? :)

Jumat, 06 Juli 2012

Memori by Windry Ramadhina

Memori yang ditulis Windry Ramadhina merupakan salah satu buku yang berhasil saya boyong saat Jakarta Book Fair 2012 berlangsung. Apa yang membuat saya membeli novel ini? Saya penasaran saja karena banyak orang yang bilang novel ini bagus di twitter. Jadi saya pun mengambil novel ini dan memilih untuk membacanya ketika senggang. Perlu dicatat saya masih punya banyak buku yang belum saya baca dan masih bersegel, jumlahnya mencapai 50 buku. Ini memang karena kebiasaan saya membeli buku dulu kemudian menumpuknya, ketika senggang barulah saya baca, bahkan rak buku pun sudah gak cukup untuk menampung koleksi buku baru ini. Jadi kalau ada yang berniat mengirimkan rak buku, saya akan berterima kasih sekali :p

image: from my instagram @chacil :)

Memori bertema keluarga dengan bumbu cinta yang memang sulit sekali untuk dihilangkan dalam novel Indonesia. Di Memori, Windry Ramadhina mengajak pembacanya menyelami kehidupan Mahoni, seorang arsitek, yang memilih tinggal di Virginia daripada tinggal bersama ibunya atau papanya di Jakarta. Dari awal, konflik Mahoni dan orang tuanya sudah sangat jelas terlihat dari caranya menghindar dari papanya yang berusaha menghubunginya. Namun, karena ada musibah yang menimpa papanya dan Grace (bisa disebut ibu tiri Mahoni), Mahoni terpaksa pulang ke Jakarta dan kemudian terjebak di Jakarta karena harus menjaga adik tirinya, Sigi. Saat itu pulalah Mahoni bertemu teman lamanya ketika kuliah, Simon, dan kemudian bekerja bersamanya.

Pada awalnya, saya tidak bisa menikmati tulisan Windry Ramadhina karena banyaknya detail tentang arsitektur dan deskripsi yang harus saya cerna. Dalam beberapa bagian awal saya pun merasa selalu tertinggal, sehingga misalnya ketika saya baca paragraf dua saya belum bisa menangkap apa yang sebenarnya terjadi dan kembali ke paragraf pertama. Tetapi lama-kelamaan saya tidak harus struggle lagi ketika membaca Memori, saya mulai larut dalam kisahnya. Saya sangat menyukai ide Windry Ramadhina yang mengangkat konflik keluarga dalam Memori. Ceritanya pun dibuat dengan sangat apik, karakter-karakter dalam novelnya berkembang dengan wajar. Pantaslah kalau novel ini banyak direkomendasikan orang-orang di twitter. Apakah kamu harus membacanya? Bagi yang menggemari novel, buku ini saya rekomendasikan untuk dibaca dan dinikmati :) 

Rate: 3,5 of 5 stars

Minggu, 17 Juni 2012

Review: TraveLove

TraveLove merupakan buku non-fiksi yang ditulis keroyokan oleh para travel writer. TraveLove berisi cerita para traveler dan cintanya, sesuai dengan nama bukunya yang merupakan gabungan kata travel dan love. Beberapa nama yang telah akrab terdengar di telinga saya seperti Trinity dan Claudia Kaunang ikut menulis di buku ini. Selain mereka berdua, ada pula Andrei Budiman, Ariyanto, Lalu Abdul Fatah, Rei Nina, Rini Raharjanti, Salman Faridi, dan Sari Musdar.


Sinopsis: (berdasarkan sinopsis yang ada di bagian belakang buku)
Ternyata, traveler tangguh pun tunduk pada cinta. Trinity misalnya, terpaksa menemani orang yang dicintainya ke Bromo, padahal malas setengah mati. Claudia Kaunang, Andrei Budiman, Rini Raharjanti, Sari Musdar, dkk. pun pernah tunduk pada cinta, dengan kisah berbeda-beda.

TraveLove adalah kisah-kisah traveling berbalut cinta, ditulis oleh para traveler dengan segala kejujurannya. Buku ini akan membuat pembaca bisa menemukan sisi lain para traveler. Jadi, jangan kaget kalau ternyata mereka punya sisi melankolis.


Tak hanya disuguhi kisah sedih, romantis, dan mengharukan, pembaca juga akan diajak jalan-jalan keliling dunia lewat buku ini. Menikmati indahnya Lombok, Laos, Jepang, hingga Eropa dengan bumbu kisah cinta tak biasa.



Review:
Sesuai dengan tulisan di belakang buku TraveLove, saya diajak untuk melihat sisi lain dari seorang traveler yang selama ini kita kenal dari bukunya atau akun twitternya. Cinta memang bisa menggerakan semuanya dan memberikan kekuatan penggerak tambahan, entah itu untuk para traveler yang berpergian karena ingin melupakan seseorang, karena ingin menemani orang tercinta berlibur (meskipun gak suka dengan tujuan berliburnya), atau yang menemukan cintanya ketika berpergian. Kisah-kisah ini dapat kita temukan dalam buku TraveLove.


Buku TraveLove ini memang berfokus pada kisah cinta yang mengiringi suatu perjalanan, jadi jangan harap ada cerita tentang tempat-tempat yang mereka datangi saat traveling dengan detail.


Saya pun begitu menikmati kisah-kisah cinta dalam buku ini. Setiap traveler memiliki kisahnya dan gaya penuturannya masing-masing, kesemuanya menarik untuk diikuti. Kisah favorit saya adalah Perjalanan ke Surga yang ditulis oleh Trinity. Trinity berhasil membuat saya larut dalam kisahnya, saya sampai menitikkan air mata ketika membacanya.


Keunggulan TraveLove menurut saya ada pada diksi atau pilihan kata yang digunakan oleh penulis. Saya banyak menemukan kata baru yang ekspresif dalam TraveLove, saya pun makin terbawa oleh suasana yang digambarkan penulis dan asyik mengikuti kisah-kisah dalam buku. Selain itu, saya jadi menyadari ternyata walaupun kisah yang diceritakan adalah kisah non-fiksi atau kisah nyata yang benar-benar terjadi tetapi alur cerita tetap memegang peranan penting. Misalnya saja ada beberapa kisah yang alurnya kurang enak untuk disimak, gak mengantarkan pembaca untuk mencapai klimaks dalam cerita. Dan ada juga kisah yang alurnya sangat asyik untuk diikuti dan dapat mengantarkan pembaca untuk mencapai klimaks cerita.


Overall, buku TraveLove ini sangat menarik untuk dibaca. Saya kasih rate 3 of 5 stars deh :p

Senin, 11 Juni 2012

Book Signing With Dewi Lestari :)





With alien at the book signing. Is he a reptoid?

I'm nervous, Teh Dee is sitting beside me :">



With Partikel, can't wait to finish read it :")

Finally I met my favorite writer, Dewi Lestari, at Gramedia Botani Square on book signing event. I'm so nervous and speechless, I barely can say a word to her except "Thank you..."

I hope I can meet her again someday and having a real conversation about books, life, and everything :)

Jumat, 01 Juni 2012

Buku = Sahabat

Saya selalu menganggap buku sebagai sahabat. Ketika baru pertama mulai membaca saya anggap saya sedang berkenalan dengan seorang sahabat, mengenali wajahnya dan mulai menempel namanya di otak *maklum pelupa hehe. Lama-lama saya terbuai dengan isi buku yang saya baca, saya menganggap kami sedang berjalan bersama dan saya sedang mendengarkannya bercerita. Buku yang bagus membuat saya menjadi sahabat dan pendengar yang baik. Membuat saya terpikat dengan ceritanya, lalu terbenam ke dalam dunianya. Buku yang bagus membuat saya merasa berat ketika mengucapkan perpisahan. Seperti ketika saya membaca buku Supernova: Petir minggu ini. Saya menunda membaca beberapa halaman terakhir, rasanya sangat berat. Seperti kehilangan sahabat, ya Elektra telah membagi kisahnya pada saya minggu ini. 


Pagi itu di stasiun saat angin dingin lembut mengelus wajah saya, saya putuskan untuk berpisah dengannya. Saya yakin saya akan dapat sahabat baru di akhir minggu ini dan saya tak akan melupakan Elektra dan kisahnya. Ya, saya akan membaginya denganmu...


Pagi itu saya tersenyum sambil membaca halaman terakhir Supernova: Petir yang ditulis oleh Dewi Lestari. Dua halaman terakhir menjanjikan harapan... sebuah pertemuan antara tiga tokoh Supernova. I get excited :)

Selasa, 21 Februari 2012

Quotes: Life Traveler by Windy Ariestanty

http://chacilchacil.tumblr.com/


ini sedikit quote dari buku Life Traveler yang ditulis sama Mbak Windy Ariestanty. Gue udah agak lama baca bukunya dan belum sempet bikin reviewnya dan ngumpulin lebih banyak quote. Rencananya gue mau baca ulang buku ini karena memang gue suka banget! Well, just wait for the review and more quotes guys :D

Review: Joker by Vabyo

I'm a book eater. Hehe. Setelah kemarin melahap Manusia Setengah Salmon, sekarang gue baru aja menuntaskan membaca Joker yang ditulis oleh Valiant Budi atau Vabyo. Gue sempet ngetweet pas gue selesai baca buku Raditya Dika Manusia Setengah Salmon dan mau beralih ke buku selanjutnya, Joker, dan mention @vabyo. Tanggapan Vabyo bikin gue malah makin penasaran ada apa memangnya? Ini nih tanggapan Vabyo lewat Twitter:



Kalau dibilangin kaya gini, gue malah jadi makin penasaran kan? Yaudah, gue langsung deh membaca Joker. Dibutuhkan waktu sekitar 3 hari buat menyelesaikannya, karena gue agak perfeksionis soal jam tidur gue. Haha..jadi yang bikin lama adalah karena gue menjaga jam tidur gue, bukan karena novel Joker ini gak seru. Dari awal gue baca memang banyak misteri dari novel Joker yang pengen segera gue singkap *ceileh* alurnya yang maju kemudian mundur bikin penasaran dan kepo pengen tahu ada apaan sih memangnya? siapa pria yang diceritakan di awal cerita? 

sumber: gubukbuku.com


Novel Joker ini memang bukan novel baru dari Vabyo. Novel Joker pertama kali terbit di tahun 2007 dan diterbitkan ulang sekarang (awal Januari 2012). Gue pribadi lebih suka cover barunya, benar-benar menggambarkan isi novelnya dan terkesan lebih kelam.

Gue gak mau jadi spoiler dengan membocorkan ceritanya, yang jelas gue kagum banget sama cara nulis Vabyo yang gak biasa di novel Joker ini. Sebelumnya gue memang sudah menikmati tulisan Vabyo di The Journeys dan Kedai 1001 Mimpi (yang bikin gue ngakak sampai nangis ;p), tapi memang deh novel Joker ini sensasinya berbeda. Selain karena memang ini novel fiksi (The Journeys dan Kedai 1001 Mimpi non-fiksi) pertama dari Vabyo yang gue baca, novel Joker memang memiliki sesuatu yang berbeda. Dari cara penuturan ceritanya yang cenderung gak runut dan unik. Dari karakter tokoh-tokoh dalam ceritanya yang binal #eh. Hehehe. Dan tak lupa puisi-puisi yang terselip di ceritanya.

Setelah selesai baca Joker, tanggapan gue adalah:


Gue gak nyangka endingnya bakalan seperti itu dan berusaha mencerna kembali isi novel Joker, karena gue gak siap sama kejutannya. Gue gak nyangka kejutannya bakalan kaya gitu. Vabyo benar-benar berhasil membuat gue langsung mandi karena stress kepikiran novel Joker ini. Hahaha.

Well, buat yang pengen baca novel yang gak biasa, coba baca Joker deh. It's out of the box! ;)

ada kecup dan tanda tangan Vabyo karena gue pre-order :p

Review: Manusia Setengah Salmon

Aha! Akhirnya gue selesai juga baca buku terbarunya Raditya Dika: Manusia Setengah Salmon. Gue memang ngikutin bukunya Raditya Dika mulai dari bukunya yang pertama, Kambing Jantan. Jadi ya gue lumayan taulah perkembangan tulisannya Radit *sok kenal *sotoy. hehe.


sumber: radityadika.com


Setelah gue baca Manusia Setengah Salmon secara seksama *ceilah* ternyata Raditya Dika nulisnya tambah bagus yah. Udah bukan lagi menemukan hal lucu di setiap kejadian, tapi juga memberikan meaning buat semua kejadian yang dia alami. Tulisannya Raditya Dika di Manusia Setengah Salmon tambah dewasa dan gue ngerasain banget perbedaannya sama buku sebelumnya. Beberapa chapter juga dihasilkan dengan kreativitas yang tinggi, kaya bagian emotikon, interview with the hantus, jomblonology, dan beberapa rangkuman tweetsnya Radit. Gue pernah sih kepikiran kalau emotikon-emotikon lucu itu bisa dijadiin percakapan, tapi gue mikirnya "ah, ntar garing lagi". Haha, Radit bisa aja lho ngolah emotikonnya jadi lumayan lucu. Gue gak ketawa sama sekali sih, cuma gue salut aja :p


cerita yang paling lucu menurut gue adalah bakar saja keteknya. cerita itu sukses bikin gue ngakak-ngakak tengah malem. Terus gue juga suka cara Radit mendeskripsikan sesuatu, pas baca jadi kebayang dan jadinya lucu banget. 


Tapi ternyata menurut temen-temen adek gue yang masih SMA sih Manusia Setengah Salmon kurang lucu. Menurut gue mungkin mereka gak terbiasa sama tulisan Radit yang sekarang, yang lebih dewasa. 


O,iya desain buku dan pembatas bukunya gue suka banget. Lucu dan berkonsep ;)


Ajie, pacar gue, ikutan baca buku Manusia Setengah Salmon sampai ngikik2 :p

Review: Infinitely Yours

Wah, rasanya lama banget gak ngeblog di Blogspot. Sekarang gue lebih getol di tumblr. Silahkan cek juga tumblr gue, di sini dan posterous gue di sini *walaupun belum jelas isinya apaan, rencananya sih artikel-artikel dari gue :">


Sebenernya gue lagi hectic banget karena ada seabreg tugas UAS dan sidang sudah di depan mata. Siap gak siap harus dihadapi. Kelulusan juga sudah di depan mata. Amiin *doakan gue lulus yaa ;)


Tapi di tengah keribetan mempersiapkan tugas UAS dan sidang, gue menyempatkan diri ngeblog dulu. Mumet ya kan kalau lihat tugas-tugas mulu. Padahal tugas gue sering dikategorikan asyik oleh temen-temen gue. Tugas-tugas gue tuh semacam bikin desain majalah, bikin program radio, dan bikin liputan TV, kurang asyik apa coba? Cuma ya namanya manusia ya, kok susah bersyukur sih, udah dikasih tugas asyik juga. Dikasih tugas ya tetep aja cemberut, muka ditekuk. Belum lagi deadline nya deket banget dan cuma dikasih waktu dua minggu untuk mengerjakan semuanya. Puyeng gara-gara pindah-pindah media aja sih. Kalau waktunya cukup banget :) *gak boleh ingkar dan ngomong waktunya gak cukup dong ya? :p


Karena buktinya, gue sempet baca novel. Hahaha. Makanya bohong banget kalau bilang waktunya gak cukup, cuma memang mesti diem seharian di depan laptop. Konsentrasi dan menyiapkan mood :">


Gue baca novel Infinitely Yours by Orizuka buat selingan dan ngilangin mumet. Pertama beli di toko buku karena covernya sangat menarik. Bohong deh kalau ada yang bilang "don't judge a book by it's cover" because I DO JUDGE ;p


bagus ya? :)
Covernya bagus banget dan sangat menarik, ternyata isinya juga bagus. Orizuka sukses membuat gue terkaget-kaget dengan plot yang sangat mengalir dan gak habis-habis. Kayanya memang plotnya sudah tersusun dengan baik deh. Adegan-adegannya terasa real, gak ngawang-ngawang. Walaupun setting-nya di Korea yang punya serial drama super unyu dan terkadang mirip dongeng :p


Karakter-karakter yang ada di novel ini juga kuat banget. Bikin gue jadi kebayang sama kelakuan tokoh-tokohnya di kepala gue saat membaca, tabiatnya kaya gimana, dll. Novel ini memang ber-setting di Korea, Orizuka juga ternyata seorang penggemar Korea, tapi yang bikin gue salut adalah dia bisa menyelipkan pesan-pesan nasionalisme di sini. Bikin seneng aja, dan gue harap para penggila Korea di luar sana juga bisa menyadari hal ini. Suka Korea boleh dan sah-sah saja, tapi jangan sampai lupa cintai negara sendiri. Negeri kita gak akan maju kalau masyarakatnya terlebih anak mudanya apatis. Justru kitalah yang mesti bikin maju Indonesia ;)


Buat para penggemar Korea, wajib banget beli dan baca buku ini. Soalnya gue aja belajar banyak banget budaya Korea dan kosakata Korea (walaupun lidah ini gak tahu mengucapnya gimana hehehe). Ceritanya juga unyu lho, bikin mesem-mesem gimana gitu :">


Ini novel ketigabelasnya Orizuka, gue baru pertama kali baca novelnya dan gue suka kata-kata yang dia pakai buat menggambarkan suasana hati tokoh-tokohnya dan ceritanya yang real. Salam kenal, Orizuka :">

Review: Travelers' Tale


Benar-benar sesuai dengan judulnya, di buku ini kita diajak untuk ber-travelling melihat dunia. Memang sih ini buku lama, dari sejak gue SMA udah ada buku ini. Cuma baru sempet beli dan baca akhir-akhir ini aja. Di buku ini gue diajak menyelami persahabatan 4 orang yang sebenarnya memendam rasa untuk satu sama lain, Farah, Ucup, Retno, dan Francis. Perjalanan mereka dimulai ketika salah seorang dari mereka, Francis, mengirimkan e-mail undangan pernikahannya dengan seorang gadis spanyol di Barcelona. Farah yang memendam rasa untuk Francis pun bergegas menuju Barcelona. Ucup yang memendam rasa untuk Farah pun rela pergi menyusul Farah ke Barcelona. Sedangkan, Retno yang ditaksir Francis dan sebenarnya punya rasa yang sama namun terhalang oleh satu perbedaan, memutuskan untuk pergi ke Barcelona. 

cover barunya :)

bagusan mana sama cover lamanya?

Perjalanan mereka dari berbagai tempat di penjuru dunia menuju Barcelona. Berbagai petualangan dan perjalanan yang harus mereka hadapi menjadi cerita yang menarik untuk diikuti. Ceritanya benar-benar gak ketebak dan mengalir banget. Personally, gue lebih suka sama karakter ucup di sini. Orangnya kocak dan gak kaku, bikin hidup suasana. Hehe. Buku ini juga menginspirasi gue yang sedang dalam tahap pengerjaan outline tugas karya akhir yang juga bertema wisata. Wajib di baca deh untuk yang suka ber-travelling ria apalagi yang suka backpacking, karena banyak banget tempat-tempat yang gak pernah gue denger namanya muncul di buku ini. Happy Reading! :)

PS: ini ada beberapa gambar kota Barcelona hasil googling, jadi pengen ngikut ke sana ya ;)



Quotes: Filosofi Kopi by Dewi Lestari


Tidak pernah ada kata terlambat bukan? Aku baru aja selesai baca kumpulan cerita dan prosa-nya Dee Lestari “Filosofi Kopi”. Jadul banget yah? Hehe. Buku ini memang udah ada sejak aku SMA, cuma dulu masih ragu-ragu buat melahap bacaan di rak ‘sastra’. Terus gara-gara seorang dosen yang tega memberiku nilai jelek, aku jadi tertantang buat baca karya-karya yang dipajang di rak ‘sastra’. Mulai dari tetralogi Pulau Buru Pramoedya Ananta Toer dan sekarang juga baca “Filosofi Kopi”. 

Cerita-cerita dan prosa dalam buku “Filosofi Kopi” dalem-dalem banget. Dee berhasil nih bikin aku jadi merinding disko pas bacanya, alur ceritanya mengalir dan membuat aku terhanyut terbawa perasaan sang tokoh, walaupun Dee tidak secara ‘resmi’ mengenalkan tokoh dan karakternya dalam cerita. Ada beberapa quote keren dari cerita dan prosa dalam “Filosofi Kopi”, sayang banget kalau gak aku tulis ;)

cover bukunya unik ;)


Sesempurna apa pun kopi yang kamu buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tak mungkin kamu sembunyikan. (Filosofi Kopi-Dee Lestari)

Bila engkau ingin satu, maka jangan ambil dua. Karena satu menggenapkan, tapi dua melenyapkan. (Mencari Herman-Dee Lestari)

Hidup akan mengikis apa saja yang memilih diam, memaksa kita untuk mengikuti arus agungnya yang jujur tetapi penuh rahasia. Kamu, tidak terkecuali. (surat yang tak pernah sampai-Dee Lestari)

Sejarah seperti awan padat berisi tapi ketika disentuh menjadi embun yang rapuh. (surat yang tak pernah sampai-Dee Lestari)

Cinta yang sudah dipilih sebaliknya diikutkan di setiap langkah kaki, merekatkan jemari, dan berjalanlah kalian bergandengan… karena cinta adalah mengalami. (surat yang tak pernah sampai-Dee Lestari)

Kamu pun tersadar, itulah perpisahan paling sepi yang pernah kamu alami. (surat yang tak pernah sampai-Dee Lestari)

Dan setiap senti gurun akan terinspirasi karena kau berani beku dalam neraka, kau berani putih meski sendiri, karena kau… berbeda. (Salju Gurun-Dee Lestari)

Satu garis jangan sampai kau tepis: membuka diri tidak sama dengan menyerahkannya. Di ruang kecil itu, ada teras untuk tamu. Hanya engkau yang berhak ada di dalam inti hatimu sendiri. (Kunci Hati-Dee Lestari)

Tiada yang lebih indah dari cinta dua orang di pagi hari. Dengan muka berkilap, bau keringat, gigi bermentega, dan mulut asam… mereka masih berani tersenyum dan saling menyapa ‘selamat pagi’. (Selagi Kau Lelap- Dee Lestari)

Bertambahnya usia bukan berarti kita paham segalanya. (Jembatan Zaman- Dee Lestari)

Larilah dalam kebebasan kawanan kuda liar. Hanya dengan begitu, kita mampu memperbudak waktu. Melambungkan mutu dalam hidup yang cuma satu. (Kuda Liar- Dee Lestari)

Lilin tanpa sumbu menyala dalam jiwa, menerangi jalan setapakmu ketika dunia terlelap dalam gelap. Berbahagialah, sesungguhnya engkau mampu berulang tahun setiap hari. (Lilin Merah- Dee Lestari)

Pegang tanganku, tapi jangan terlalu erat, karena aku ingin seiring dan bukan digiring. (Spasi- Dee Lestari)

Banyak juga yaa..apa quote buku “Filosofi Kopi” favoritmu? ;)

Review: Remember When by Winna Efendi



Satu buku lagi yang selesai di liburan kali ini sambil nungguin panggilan magang. Novel berjudul Remember When karya Winna Efendi ini bercerita tentang persahabatan antara dua pasang kekasih. Gia dan Adrian, serta Freya dan Moses. Sebelumnya persahabatan dan hubungan mereka semua baik-baik saja, sampai Freya menyimpan rasa ketertarikan dengan Adrian, begitu pun sebaliknya. Lalu, bagaimana dengan Gia dan Moses? Baca saja bukunya. Hehe. Aku gak mau jadi spoiler di sini :p

Yang jelas menurutku, penggambaran konflik dan karakternya cukup dalam. Lewat sudut pandang multi karakter yang dihadirkan Winna Efendi, aku juga jadi bisa merasakan perasaan semua karakter di sini secara detail dan dalam. Belum lagi kehadiran tokoh dari luar mereka yang berkonflik, yaitu Erik, sahabatnya Freya. Jadi aku bisa melihat juga dari sudut pandang luar dari mereka yang berkonflik.

Setelah aku membaca novel ini aku jadi semakin sadar kalau yang namanya perasaan hati manusia dan cinta adalah hal yang rumit, sulit dimengerti tapi memang begitulah kenyataannya. Terkadang kita gak pernah tahu kenapa kita bisa sayang sama seseorang. Terkadang cinta terjadi begitu saja tanpa pernah kita mengerti. Ya itulah cinta, sang misteri hati ;)

kalau mau tahu lebih lanjut tentang Winna Efendi sang penulis, bisa langsung berkunjung ke blognya..

Heaven on Earth


Setelah melewati padatnya semester 6, akhirnya gue bisa merasakan liburan juga. Liburan kali ini, gue berniat untuk magang di radio. Doakan yaa, baru mau nge-apply nih. Hehe. Di liburan kali ini, selain rencana magang dan les, gue mau ngabisin buku-buku yang belom gue baca. Selama ini, tiap bulan gue rutin belanja buku, karena, well, I love books. I don’t know why J cuma karena gak sempet dibaca selama semester 6 yang sangat luar biasa menyita waktu, energi, dan kewarasan (iya, kewarasan sodara2!), gue gak punya cukup waktu buat membaca semua buku.

Well, akhirnya kemaren gue langsung melahap buku pertama, sebuah novel karya anak bangsa, judulnya Heaven on Earth yang ditulis oleh Kaka HY. Sebenernya, buku ini ada di tangan gue secara random saat gue di toko buku di malam hari. Gue saat itu hanya berniat membeli filosofi kopi karya Dee Lestari yang udah kesohor dan kata temen-temen gue bagus banget bukunya. Sayangnya, malam itu stok buku Dee Lestari sudah habis di Depok. Di mesin pencari, abang-abangnya bilang kalau buku jadul ini masih ada 5 stok di ITC Cibinong (dan sampai sekarang gue belom kesana..hahaha..semoga aja masih ada). Akhirnya, gue tetep keliling-keliling liat buku dan majalah, kan gak ada ruginya liat-liat, siapa tahu ada yang bagus. Karena waktu itu pikiran lagi mumet, gue jadi pengen beli buku baru, apa aja deh kalau filosofi kopi stoknya kosong.

Tiba-tiba, ada suara pengumuman kalau toko bukunya mau tutup dari pengeras suara, ya, wajar sih kan udah jam 9 juga (but sometimes I wish there is 24 hours book store. Hehe. Kalau galau, sedih, dan mumet tempat pelarian gue cuma toko buku sih, paling tokcer dan manjur :p). Gue yang ‘kekeuh’ mau punya buku baru malam itu belingsatan bersama si pacar yang menemani. Nyari novel Indonesia, apa aja deh, akhirnya gue nemuin dua novel yang cover dan penampilannya menarik, nah salah satunya novel heaven on earth ini :)

manis kan covernya? :)

Penampilannya manis banget deh, tekstur covernya juga unik mirip sama cover pillow talk nya Christian Simamora. Novelnya lumayan bagus, tapi gue agak kecewa sih karena udah liat sinopsis di sampul belakangnya, ternyata ekspektasi gue gak sampai. Abis gue udah bayangin bukunya ceritanya akan seperti apa, pas dibaca ternyata jauh dari bayangan gue. Konfliknya sih kuat, cuma karena ada dua karakter dengan masing-masing konflik, kok gue merasa bukunya agak flat dengan konflik yang udah kuat yaa? (sotoy nih, maaf, padahal nulis novel aja belom :p). Tokoh utamanya adalah sepasang sahabat dengan masalah keluarganya, Carla dan Lorent. Carla yang kehilangan ayahnya harus menghadapi kenyataan kalau hidupnya berubah ketika harus mengasuh adiknya sendiri, ibunya sibuk membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan materi keluarga. Lorent dengan keluarganya yang broken home. Yang bikin jadi terkesan flat adalah gak ada pendalaman konflik dan gak ada hal dramatis yang bikin pembaca jadi terenyuh. Ceritanya pun jadi gak klimaks.

Tapi gue tetep mengapresiasi buku ini kok. Well done, Kaka HY :)

Hello!

Hello!


Ini adalah blog yang gue bikin untuk menampung tulisan-tulisan gue tentang buku dan review-review buku yang telah gue baca. Sebagian post yang ada memang gue ambil dari blog gue yang utama: amindstraveller.blogspot.com 


gue memutuskan untuk membuat blog khusus untuk tulisan-tulisan mengenai buku biar gak campur aduk sama tulisan gue yang lainnya. Blog gue yang utama bakalan lebih gue pakai untuk postingan-postingan yang lebih private, tentang opini gue dan kehidupan gue sehari-hari. So, enjoy this blog! ;)


Chacil