Kamis, 23 Agustus 2012

Review: Dimsum Terakhir by Clara Ng

Saya selalu terkesan dengan karya Clara Ng. Bagi saya, Mbak Clara menulis dengan hati dan tema novelnya yang selalu membuat saya speechless. Dari satu novel ke novel lainnya, temanya bisa sangat jauh berbeda. Tetapi tetap ada yang ingin Mbak Clara sampaikan dalam novel itu. Dimsum Terakhir adalah novel kedua Mbak Clara yang saya baca (selanjutnya saya ingin membaca the (un)reality show! :)), novel pertama Mbak Clara yang saya baca adalah Tea For Two. Sayangnya saya belum sempat membuat review-nya. Saya memang merasa terlambat membaca karya-karyanya. Tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali bukan? ;)


cover lama dan cover baru Dimsum Terakhir

Saya membaca Dimsum Terakhir ketika novel ini sudah diterbitkan dengan covernya yang baru. Novel ini bercerita tentang empat gadis kembar--Siska, Indah, Rosi, dan Novera--yang kembali bersatu ketika ayahnya jatuh sakit. Keempat gadis kembar ini ternyata memiliki problema hidup masing-masing yang cukup rumit. Siska dengan bisnisnya di Singapura dan tuntutannya sebagai pimpinan bisnis, belum lagi ketika ia mendapatkan tuntutan dari rekan bisnisnya. Indah dengan pekerjaannya sebagai jurnalis dan cintanya kepada seorang pastor. Rosi yang merasa dia bukanlah seorang perempuan dan hubungannya dengan seorang perempuan. Serta, Novera yang terobsesi menjadi biarawati setelah bagian terpenting dalam tubuhnya sebagai perempuan diangkat. Kesemua permasalahan ini juga dibalut dengan isu etnis tionghoa yang kental. Perlakuan-perlakuan tak enak yang mereka dapatkan karena perbedaan mereka dengan yang lainnya di sekolah. Penjarahan yang mereka alami di tahun 1998. Semuanya terangkum dengan apik dalam Dimsum Terakhir. 

"Dalam kegelapan, kita akan selalu percaya pada orang yang menyelamatkan kita. Jangan terlalu percaya pada apa yang kita lihat, Sayang. Percayalah pada apa yang kamu rasakan." 
"The truth is what you choose to believe." 
 "Manusia adalah makhluk yang mempunyai daya tahan dan kekuatan luar biasa. Tapi kesepian adalah virus yang sungguh mematikan."
"Cinta itu segalanya. Selama ada cinta, kita tidak perlu takut pada kematian. Kematian tidak akan dapat menghancurkan cinta. Semua cinta yang ada tetap eksis. Kita hidup selamanya dalam jiwa setiap orang yang pernah kita sentuh dengan cinta."

Rate: 4 of 5

I'm officially fans of Mbak Clara Ng now!! :) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentarmu di sini!