Kamis, 23 Agustus 2012

Review: The Journeys 2

Setelah kemunculan The Journeys 1 yang berkisah tentang petualangan penulis mengunjungi berbagai tempat wisata yang kebanyakan berada di luar negeri, akhirnya The Journeys 2 yang khusus mengisahkan berbagai petualangan di dalam negeri muncul. Saya langsung tertarik beli buku ini karena merasa terhibur dengan kisah-kisah yang dituturkan dalam The Journeys 1. Saya berharap hal yang sama juga untuk buku The Journeys 2 ini, yaitu dapat menghibur hati saya yang sudah fix gak bisa pergi berlibur tahun ini karena baru bekerja. Dan ternyata saya tidak hanya sekadar terhibur, tetapi juga mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang Indonesia di buku ini.

cover The Journeys 2


Saya belajar banyak hal ketika membaca The Journeys 2, saya juga terkejut. Saya kira isinya hanya berupa pengalaman-pengalaman para penulis menjelajahi tempat-tempat wisata di Indonesia. Saya belajar banyak kisah tentang corak batik dari tulisan Ve Handojo. Saya baru tahu kalau setiap garis dan motif batik memiliki makna yang amat dalam. Saya juga merinding ketika membaca kisah yang ditulis Farid Gaban tentang Digul, penjara tak bertepi di pedalaman Papua. Farid Gaban berhasil membuat saya tercengang, saya belum pernah mendengar tentang Digul sebelumnya. Saya sama sekali tidak tahu apa yang pernah terjadi di sana. Farid Gaban memberikan saya pengetahuan yang luar biasa tentang Digul dan cerita masa lalu di sana. Selain dua cerita di atas, ada banyak kisah menarik tentang Pulau Sempu, Lombok, Bali, Salatiga, Maluku, dan Raja Ampat. Pssst, kamu pasti bakalan ketawa-ketawa ngakak deh baca cerita Richard Miles di Salatiga :p

Rate: 3,5 of 5 untuk cerita-cerita travelling-nya yang segar.

Keep reading people! ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentarmu di sini!